Sebetulnya mau disebut strategi tidak terlalu cocok. Mungkin lebih
cocoknya adalah cara (dan kesulitan) saya dalam melakukan upload foto ke
media sosial di internet.
Biasanya kumpulan potretan saya agak banyak dan tidak semua layak
untuk dipasang di internet. Misalnya, kemarin waktu ke Australia ada
banyak foto yang saya ambil. Mereka harus diedit dulu – dikecilkan
ukurannya (saya menggunakan standar lebar 1000 pixel) dengan cara resize
atau crop (jika ada bagian yang harus dibuang), dan ditambahkan efek
(diterangkan atau digelapkan dan diberi vignetting) – baru kemudian
di-upload. Ini semua membutuhkan waktu. Akibatnya foto yang datang lebih
cepat daripada foto yang sudah terupload.
Repotnya kalau upload foto dengan urutan yang seadanya maka flow dan
mood di social media jadi kacau. Upload foto makanan, perjalanan, terus
tiba-tiba disela foto bunga, terus kembali lagi ke perjalanan, terus
makanan. mBingungi. Jadinya saya terpaksa bertahan dengan upload foto
sesuai dengan urutannya. Jadi saja terlambat update foto-fotonya.
[kembang api di rock show God Bless semalam (30 Agustus 2013)]
[kopi pagi ini]
Mungkin ini karena strategi yang saya lakukan salah juga. Kebanyakan
maunya kali ya? ha ha ha. Biar saja ah. Saya nyaman dengan cara seperti
ini.
Posted by : Unknown
Minggu, 05 Oktober 2014