Pertama-tama, mohon maaf karena judulnya dalam bahasa Inggris. Ini
bukan karena saya ingin sok bergaya, tetapi karena kata-kata itulah yang
mengena di hati saya. Boleh ya? Kalau tidak bolehpun tetap tidak saya
ganti juga. hi hi hi.
Tulisan ini terkait dengan perjalanan saya ke Australia kemarin,
yaitu ke pusat desain dan pengujian mobil Ford. Pada awalnya saya tidak
paham kenapa saya diundang. Ini rasanya yang ketiga kalinya mereka
mengundang saya. Dua sebelumnya saya tolak. Kali ini saya rasa materinya
agak cocok, yaitu ada pemanfaatan virtual reality dalam desain mobil.
Nah, ini baru sesuai dengan bidang saya – teknologi informasi. Hal lain
juga adalah karena saya belum pernah ke Australia. Menarik juga.
Setelah saya berada di sana, ternyata topik utamanya adalah desain
dan pengujian mobil. Keren! Memang ada aspek teknologinya – yang akan
saya tuliskan – tetapi yang menari justru dari aspek otomotifnya
sendiri. Peserta dari konferensi ini sebagian besar (semuanya?) adalah
media otomotif. Mungkin saya sendiri yang berbeda. hi hi hi.
Yang juga menarik bagi saya adalah pada hari kedua saya berkesempatan
untuk ikut menguji (test drive) beberapa mobil Ford yang teknologinya
sudah dijelaskan pada hari pertama. Pengujian dilakukan di sirkuit yang
jauh dari mana-mana. Artinya, kita bisa memacu mobil
sekencang-kencangnya. Wogh!
Dulu waktu kecil saya sempat punya cita-cita (dreams) untuk
menjadi pembalap. Entah kenapa. Mungkin karena sempat tertonton film
Heintje(?) yang dalam ceritanya bapaknya jadi pembalap? Atau mungkin
karena saya sering nonton balap mobil (F1 utamanya). Pokoknya
bercita-cita jadi pembalap saja. Meskipun demikian, dalam keseharian
saya termasuk “defensif driver”, yaitu pengemudi yang sabar dan tidak
grasa-grusu :) Saya tahu perbedaan antara mengemudi di jalan umum
(raya) dan di sirkuit meskipun saya sendiri belum pernah mengendarai
mobil di sirkuit.
Akhirnya kemarin itu kesampaian cita-cita saya untuk mengemudikan
kendaran di sirkuit. Tidak jadi pembalap sungguhan, tetapi cukup
memenuhi dreams saya. Now, I know how it feels to drive in a real circuit. Alhamdulillah. Inilah yang saya sebut “dreams do come true“. Thank you, Ford.
[berpose di depan mobil setelah test drive di You Yangs Proving Ground, Melbourne, Australia]
Yang menarik bagi saya adalah yang mengundang saya tidak tahu bahwa
ini adalah bagian dari dreams saya. Bagi saya sendiri, saya tidak
menyangka ini bakal terjadi. Masih ada dreams saya yang belum berhasil,
yaitu manggung (ngeband) di Madison Square Garden. Siapa tahu kejadian
juga. You’ll never know. hi hi hi.
Apa cita-cita atau dreams Anda?