Dalam berbagai hal, saya mengambil pendekatan untuk tidak mengejar
prestasi. Wah, maksudnya bagaimana? Nanti saya malah disalahkan karena
mengajari untuk tidak mengejar prestasi.
Saya ambil contoh saja ya. Ketika masih sekolah dahulu, saya tidak
berusaha untuk menjadi juara kelas. Tujuan saya belajar bukan untuk
menjadi juara kelas, tetapi untuk menguasai materi ilmu di kelas
tersebut. Caranya adalah dengan melihat materi kelas tersebut dari
kacamata lain sehingga menjadi menarik untuk dipelajari. To make it
interesting to solve. Something like that. Maka saya tetap serius dalam
belajar. Hasil juara itu hanya efek sampingan.
Ada orang yang berusaha agar mendapatkan prestasi, dalam artian
mencari gelar juara. Mereka terlihat begitu ngotot, untuk mencari
julukan atau gelarnya. Maka banyak (teman-temannya) yang merasa risi dan
tidak respek kepada mereka. Mungkin ini juga karena teman-temannya
terlihat menjadi seperti tidak mau berusaha sehingga dinilai jelek. he
he he.
Itu contoh untuk di kelas ketika masih bersekolah. Dalam kegiatan
sehari-hari – seperti dalam berolah raga, bermain musik, membaca,
menulis, dan seterusnya – saya melakukan hal yang sama. Nulis blog ini,
misalnya. Banyak orang yang membuat blog karena ingin terkenal (atau
karena akan digunakan untuk ndompleng). Sementara saya ngeblog karena …
ya, saya suka ngeblog. hi hi hi. Maka saya tetap menerapkan keseriusan
saya. Hasilnya, blog ini menjadi banyak pengunjung dan terkenal.
Lagi-lagi, itu efek sampingan, bukan tujuan.
Nah …
Posted by : Unknown
Minggu, 05 Oktober 2014